Masjid Jawatha salah satu Masjid Tertua di Arab Saudi
Masjid Jawatha merupakan salah satu situs bersejarah yang penting bagi umat Islam dan menjadi salah satu destinasi wisata religi populer bagi para peziarah yang mengunjungi Arab Saudi. Masjid Jawatha terletak di desa Al-Kilabiyah, sekitar 12 kilometer dari kota Hofuf, Provinsi Timur, Arab Saudi. Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di wilayah Arab Saudi dan memiliki sejarah yang kaya.
Masjid Jawatha dibangun oleh suku Banu Salimah dan merupakan salah satu dari tiga masjid pertama yang dibangun di Arab Saudi pada masa Rasulullah SAW. Masjid Jawatha yang terletak di wilayah timur ini, menjadi saksi perkembangan islam di kawasan Timur Saudi Arabia pada zaman Nabi Muhammad SAW. Masjid bersejarah ini, diyakini telah berusia 1.400 tahun lebih.
Sejarah Masjid Jawatha
Masjid Jawatha dan Perkembangan Islam di Wilayah Timur Arab
Islam masuk ke wilayah Timur Arab Saudi melalui beberapa cara, salah satunya adalah melalui penyebaran agama Islam oleh Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya. Para sahabat Rasulullah SAW, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Khalid bin Walid, memainkan peranan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Timur Arab Saudi. Selain itu, perkembangan islam di wilayah Timur Arab Saudi dipengaruhi aktivitas perdagangan dan hubungan dengan negara-negara Islam lainnya.
Ketahui Kisah dakwah dan Hijrah Nabi Muhammad SAW di Kota Mekkah
Dengan bertambahnya jumlah pemeluk agama Islam di wilayah Timur Arab Saudi, agama Islam akhirnya menjadi agama mayoritas di negara tersebut. Sehingga, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat di sana.
Masjid ini dibangun pada tahun ketujuh Hijriah atau 629 Masehi oleh suku Bani Abdul Qais sebagai tempat ibadah bagi penduduk asli wilayah tersebut.
Pembangunan Masjid Jawatha merupakan bagian dari upaya untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Arab Saudi. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, pengajaran, dan sosial bagi umat Muslim di sekitar desa Al-Kilabiyah. Ketika mengunjungi masjid Jawatha, kita akan melihat keunikan dari bentuk masjid ini.
Baca Sejarah Kota Suci Madinah
Masjid Tanpa Kubah
Bangunan masjid ini berbeda dari masjid-masjid lainnya, karena masjid Jawatha tidak memiliki kubah dan menara menjulang yang umumnya ada di masjid masjid kebanyakan. Ketika mendirikan masjid jawatha, bahan bangunan yang dipakai hanya terdiri dari batu dan tanah liat. Keaslian situs masjid inipun masih dipertahankan hingga sekarang, yang membuat struktur asli masjid ini dapat terlihat jelas lewat reruntuhan yang ada. Hingga saat ini, Masjid Jawatha tetap berdiri kokoh sebagai salah satu peninggalan bersejarah di Arab Saudi.
Diyakini pernah jadi tempat menyimpan Hajar Aswad.
Peristiwa Pencurian Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah batu hitam yang diyakini sebagai batu yang turun dari surga dan merupakan salah satu bagian penting dari Ka’bah. Peristiwa pencurian Hajar Aswad terjadi pada tahun 930 Masehi. Pencurian ini terjadi saat daerah Makkah sedang diserang oleh Qarmatians, sebuah sekte ekstremis yang menolak praktik Islam konvensional.
Hajar Aswad akhirnya dikembalikan ke Makkah setelah negosiasi antara para pemimpin Muslim dan pemimpin Qarmatians. Berdasarkan cerita yang berkembang, masjid ini dijadikan tempat menyimpan Hajar Aswad selama hampir 22 tahun ketika dicuri oleh Qarmatians setelah mereka menjarah Makkah dan Madinah. Pencurian tersebut mengakibatkan keibutan dan kekhawatiran umat muslim di seluruh dunia.
Masjid Jawatha menjadi salah satu tempat suci bagi umat Islam dan menjadi tujuan ziarah bagi jamaah yang melaksanakan ibadah umrah maupun haji. Masjid Jawatha juga memiliki nilai sejarah yang penting karena menjadi salah satu tempat dimana Rasulullah Muhammad SAW pernah shalat ketika beliau melakukan perjalanan dari Makkah ke Madinah. Keberadaan Masjid Jawatha menjadi napak tilas perjalanan dan perkembangan islam di wilayah timur Arab Saudi.
Ketahui Juga Benda Peninggalan Nabi Muhammad SAW