Turki adalah satu-satu nya negara mayoritas Islam yang menganut paham sekuler.
Negara turki merupakan pusat peradaban Islam dan bumi umat Muslim yang terletak di persimpangan antara Timur Tengah dan Eropa. Turki telah memainkan peran penting dalam sejarah Islam dan umat Muslim di seluruh dunia. Dengan populasi sekitar 83 juta jiwa, Turki memiliki mayoritas penduduk yang mempraktikkan agama Islam. Adapun yang membedakan Turki dengan negara mayoritas Muslim lainnya adalah pendekatannya yang lebih sekuler dalam menjalankan urusan negara.
Semenjak didirikan pada tahun 1923, Republik Turki sempat dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk menerapkan prinsip-prinsip kemodernan dan sekulerisme. Ataturk mengusulkan sepuluh prinsip dasar “Ataturkisme” yang menempatkan prinsip-prinsip sekuler sebagai landasan utama negara. Turki mengenalkan ajaran sekuler di pendidikan umum, di mana ajaran agama diajarkan secara opsional dan pemisahan antara agama dan negara dijaga dengan ketat.
Struktur politik dan pemerintahan Turki juga mencerminkan prinsip sekuler tersebut. Turki adalah sebuah negara demokrasi parlementer dengan sistem multipartai, di mana partai-partai politik yang berbeda dapat berpartisipasi dalam pemilihan umum. Meskipun negara ini memiliki basis Islam yang kuat, Turki tetap mengutamakan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Secara resmi, Turki mengadopsi sistem hukum dan kebijakan Barat dalam banyak hal, yang terdampak dari hubungan diplomatiknya.
Kunjungi Cappadocia saat di Turki.
Namun, tidak semua penduduk Turki sepakat dengan paham sekuler ini. Beberapa kelompok dan individu yang lebih konservatif merasa bahwa pemerintah seharusnya lebih menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan publik juga pengambilan keputusan politik. Argumen mereka didasarkan pada keyakinan bahwa Islam adalah dasar budaya dan nilai-nilai Turki yang sejati, dan paham sekulerisme telah menjadi penghalang bagi perkembangan agama dan identitas anak bangsa.
Pilih Paket Perjalanan Umrah plus Turki disini atau hubungi NRA.